Baca Novel : Rumah Rombe – SimpleMan

RUMAH ROMBE. tidak ada yg tidak mengenal peristiwa ini, sebuah peristiwa yg dulu sempet membuat geger satu desa bahkan begitu mengerikanya tragedi ini sehingga membuat banyak orang begidik ngeri tiap melihat saksi bisu peristiwa ini.

ya. benar. itu adalah RUMAH ROMBE
sebelum gw mulai masuk ke bagian ceritanya, tidak ada salahnya bila gw kembali mengingatkan, bahwa peristiwa semacam ini sebenarnya banyak di sekeliling kita, hanya saja, apakah kita begitu peka untuk menyadarinya. karena apa yg akan kalian baca, merupakan satu dari sekian banyak
peristiwa2 yg mungkin di luar nalar kita. manusia kadang terlalu kecil untuk tau apa yg tidak seharusnya di ketahui, dan mungkin ketidaktahuan itu adalah hal yg membuat manusia dapat bertahan di tengah banyaknya kengerian di sekeliling kita.
baiklah. cukup untuk intronya, jadi. mari kita mulai ceritanya.
tahun 2005, gw udah kelas 5 SD, sebelumnya, gw akan tulis kembali dimana gw tinggal.

gw tinggal di sebuah kecamatan dengan 2 desa yg di pisahkan oleh sungai kecil, jauh di hilir sungai ada sebuah pabrik gula, bekas peninggalan belanda. kita tidak akan membicarakan pabrik itu
karna nanti, akan ada waktunya untuk gw, mencertakan apa yg ada disna, ssuatu yg mungkin kadang gak bisa di terima oleh akal sehat. kita masuk ke desa gw lebih dulu, karena apa yg akan gw ceritakan adalah salah satu bagian kelam yg pernah gw saksikan dengan mata kepala gw sendiri
Desa gw, dulunya adalah sebuah rawa2, sungai yg membelah desa, gak lebih dari sungai kecil yg airnya mengalir dari sungai besar yg jauh di utara, karena Desa gw adalah bekas rawa2 membuat banyak orang berpikir ulang buat tinggal di tempat ini
tapi, yg gw pernah denger dari cerita bapak soal desa gw, adalah, hanya ada 7 orang yg pertama kali tinggal di wilayah ini, itu sebelum desa ini resmi di kenal.

7 orang ini, adalah cikal bakal yg membabat habis semua tumbuhan liar dan pohon besar untuk di jadikan tempat tinggal
namun yg harus di ketahui, sebelum 7orang ini, rupanya, ada 1 keluarga yg lebih dahulu tinggal di desa ini. dia di kenal dengan nama Mbah puteri.

wanita paruh baya yg tinggal seorang diri di sebuah rumah tua peninggalan belanda.

disinilah keanehan itu terjadi.
konon, dari cerita bapak. rumah mbah puteri, adalah sebuah rumah yg menakutkan. ada perasaan ngeri setiap kali memandang, dan mbah puteri sendiri, hanya tinggal seorang diri, padahal, rumah itu, cukup besar untuk di tinggali sebuah keluarga besar.
disinilah gw patut bangga, kenapa? karena 7 orang yg pertama kali membuka lahan di desa ini adalah kakek gw, sekarang gw tau, kenapa kakek gw, bisa membagikan tanah yg luas untuk 10 anaknya.

10 anak bayangkan.

bapak sendiri adalah anak 3 dari 10 bersaudara.
6 orang lain, gw juga kenal. usia mereka hampir sama dengan kakek gw, dan gw gak heran, tiap melihat mereka dan mendengar cerita bagaimana mereka menjadi yg pertama membuka lahan gw sangat bangga.

tapi. yg gw ceritain gak ada hubunganya dengan mereka. karena, cerita ini di mulai
dari rumah MBAH PUTERI
seperti yg gw bilang. Mbah puteri hanya tinggal sendirian, beliau tidak memiliki seorang anak, apalagi cucu. jadi, apakah mbah puteri tidak memiliki suami?

jawabanya. TIDAK.

Mbah puteri dahulu memiliki suami, namun, mereka sudah meninggal.
apa gw baru saja bilang “mereka?”

ya. mereka yg gw maksud adalah lebih dari 1, Mbah puteri pernah menikah lebih dari 14 kali. awalnya gw gak percaya mendengarnya, maksud gw.. mana ada orang yg bisa menikah sampai 14 kali, tapi kemudian gw percaya ketika cerita itu muncul dari
nyokap gw sendiri.

lalu, bagaimana bisa??

jawabanya. Mbah puteri rupanya bukan wanita sembarangan. banyak yg mengatakan, beliau berdarah ningrat, sehingga ilmunya sangat tinggi, lelaki yg menikahinya tak lebih dari lelaki yg tertarik dengan paras ayu beliau, namun
konon, Mbah Puteri memiliki perewangan (pengikut) , yg tidak pernah suka, Mbah puteri di nikahi oleh lelaki biasa, sehingga, banyak dari mereka yg akhirnya jatuh sakit kemudian meninggal.

cerita sekedar cerita, mitos terkadang hanya sebuah cerita usang. gw, kadang berpikir lagi
apakah itu benar?

sayangnya, gw gak pernah bertemu dengan Mbah puteri, seinget gw, tapi, nyokap selalu membantah tiap kali gw ngomong gw gak kenal sama mbah puteri.


Leave a Comment