Daftar Lengkap Buku dan Novel Pidi Baiq

Pidi Baiq adalah seorang seniman yang punya banyak kelebihan. Selain sebagai seorang musisi dan pencipta lagu, ia juga seorang penulis, ilustrator, pengajar dan komikus. Pidi Baiq mengaku imigran dari surga yang diselundupkan ke Bumi oleh ayahnya di Kamar Pengantin dan tegang.

Beberapa buku sempat saya baca, sayangnya sampai sekarang saya belum memiliki koleksi buku karya Pidi Baiq satupun (miris) hanya pinjam dari teman yang mau meminjamkan. Berikut list dari karya pidi baiq yang suatu saat bakal saya punyai.

Dari beberapa review tentang buku karya Surayah, rata-rata menyebutkan “buku berbahaya” menabrak EYD, acak-acakan tapi disitulah sisi unik nya, buku yang bebas tapi makna yang terkandung dari setiap cerita sangat tegas.


Dibawah ini, beberapa karya yang sudah Pidi Baiq tulis, silahkan lengkapi koleksi buku karya surayah tersebut

1. Drunken Monster: Kumpulan Kisah Tidak Teladan (2008)

Di daerah Jalan Ganesha, saya inget SBY. Aduh, kenapa inget SBY? Ini pasti gara-gara dulu, waktu Pemilu Presiden. Waktu itu saya mencoblos dia.

Mencoblos SBY. Tapi, asli bukan bersumber dari hati nurani saya. Itu lebih karena memenuhi suruhan anak saya, yang saya bawa ikut ke dalam bilik suara. Itu disuruh Timur yang waktu itu berumur 5 tahun. Tetapi janganlah ini kita bahas banyak-banyak. (“Jalan ke Mana-Mana”) “Ini Buku Berbahaya.” -Prof. Dr. Bambang Sugiharto

Buku ini adalah perayaan ide, karnaval anarki wacana. Semacam jaz yang improvisasi kecerdasannya begitu nakal dan semena-mena. Tidak disarankan bagi para intelektual yang arif dan bijaksana. -Prof. Dr. Bambang Sugiharto, Guru Besar Filsafat di Unpar dan ITB

Pidi Baiq menyebut tulisan-tulisannya sebagia Catatan Harian atau Cacatan Harian. Saya memuatnya di suplemen “Khazanah” di Pikiran Rakyati dan menyebutnya cerita pendek. Beberapa teman protes, katanya Catatan Pidi Baiq seperti bermain kasti dengan pemukul sofball. Terserah! Dunia sudah berubah, Bung. Mungkin kita memang harus mengganti nama permainannya. -Rahim Asyik, Redaktur Khazanah

2. Drunken Molen: Kumpulan Kisah Tidak Teladan (2008)

Cacatnya Harian Padi Baiq : Drunken Molen, Saya bangun siang. Tapi itu masih mending, masih jam sembilan, karena biasanya saya bangun jam dua belas siang. Saya memang pemalas, tapi untuk apa saya rajin kalau saya merasa diri sudah pandai. Samalah itu seperti halnya kamu, tidak perlu hemat lagi, karena kamu sudah kaya, sudah mendapatkan pangkalnya …. (“Sales Badminton”) Buku ini jangan dibaca. – Jaya Suprana, Pakar Kelirumologi

Sensasi kegilaan yang sama dengan memacu motor dalam gelap malam tanpa lampu penerangan. Selalu ada kejutan yang tak terduga. – Haji Tegep, Bikers Brotherhood MC

Buku ini sangat aneh. Walaupun saya belum membacanya. – Candil, Vokalis SEURIEUS

3. Drunken Mama: Keluarga Besar Kisah-kisah Non Teladan (2009)

Pidi Baiq adalah penulis Drunken Monster dan Drunken Molen . Ini adalah buku terusannya dari itu. Dia juga bikin lagu, bikin komik, bikin ilustrasi buat Mizan dan lainnya, bikin kartun, bikin negara sendiri yang dia kasih nama The Panasdalam dan kini menjadi The Panasdalam Serikat.

“Tapi Bu, kalau Ayah nikah lagi, pasti bukan karena nafsu,” saya bilang begitu sambil makan kuaci (satu per satu). Itu komentar saya untuk mereka yang bilang poligami janganlah didasari oleh karena desakan nafsu.
“Kalau Ayah memang karena apa?”
“Ayah cuma mau tahu aja, anak Ayah seperti apa kalau sama perempuan lain.”
“Heh!? Eksperimen?”

4. Drunken Marmut: Ikatan Perkumpulan Cerita Teladan (2009)

“Pokoknya besok harus dibuang”.
“Iya”.
“Tidak ada alasan!”.
“Marmut kan gak tahu kalau itu taman” kata saya membela diri.
“Pemiliknya kan tahu” kata dia.
“Allah memang maha tahu”. Saya langsung suka pada momen dialog yang membahas ketuhanan seperti ini.
“Allah apa?” dia tanya.
“Sang Maha Pemilik?”.
“Apa? Bukan Allah!” katanya. “Yang beli marmutnya”.
“Oh”.
“Yang beli marmutnya kan tahu”.

”Seseorang yang sederhana, baik, dan pengertian. Tapi kadang-kadang orangnya rada aneh tapi unik. Kalau mau ngasih sesuatu suka lupa. Ngasih poster atau kaset sampai sekarang juga belum juga ngasih.” – Heru Khaerudin, Office Boy – P Project

”Si Bang Pidi orangnya per (fair/Red.). Gak mudah tersinggung, bisa mengambil hati orang, mudah banyak kalir (karir?Red.). Sama orang kecil disamakan. Saya salut dengan kepribadiannya.(Subhanallah/Red.).” –Ibu Marna, Pemilik Kios Rokok

“Bos Pidi seniman. Kalo ngomong ngaco karena seniman. Gak ngerti!” –Dayat, Bodyguard Penulis.

“Paling sukanya asin cumi sama sambal. Kalau sedang di rumah suka nyuruh anak-anak shalat. Waktu masih pacaran ke rumah bawanya bala-bala sama kerupuk, deh.” –Amih Nina, Ibu Mertua

”Kenapa jadi pada ngomentarin penulisnya, bukan bukunya.” –Rosi, Istri Penulis

5. Hanya Salju dan Pisau Batu (2010)

Happy Salma : Baru saja aku mandi. Tapi sebelum kukenakan baju, kupatut sekali lagi wajah dan tubuhku dicermin. TUHANNNN mengapa semua ini terjadi? Mengapa Kau ciptakan macam bentuk seperti ini. Mengapa Engkau ciptakan manusia ada yang baik dan ada juga yang buruk? Dan mengapa diriku yang kebagian buruk?

Pidi Baiq : Aku setuju kalau ada orang (atau mungkin binatang) yang bilang aku cantik. Yang bilang aku ini menggemaskan. Yang bilang aku ini menarik. Yang bilang aku ini magnet. Sebab, aku sendiri juga setuju aku memang begitu.

Surat curhat dari Happy Salma dan balasan berkesan dari Pidi Baiq yang sangat menyenangkan. Terlibat di dalam aktivitas sahut-menyahut mereka membuat kita seakan ikut merasakan keadaan yang diceritakan, dari sedih, lucu, sampai tidak percaya bahwa kejadian-kejadian seperti ini benar-benar terjadi. Buku mengasyikkan yang enak dibaca setiap saat.

6. Al-Asbun Manfaatulngawur (2010)

Setelah menyelesaikan Seri Drunken, Pidi Baiq kembali menelurkan karya yang tak kalah menggelitik moral pembacanya. tetap menggunakan latar kesehariannya, Pidi dan gerembolannya menghadirkan diskusi-diskusi alias obrolan aneh nan nyeleneh namun sarat makna.

Dikemas dalam tata bahasa dan tampilan kitab suci, Al-Asbun Manfaatul Ngawur, sesuai judulnya, dapat membuat pembaca terpingkal, sekligus berpikir dengan cara pandang Pidi atas banyak hal kecil.

Bagi yang mencintai Seri Drunken, buku ini tentu layak menjadi koleksi selanjutnya dari karya-karya Pidi Baiq.

7. S.P.B.U: Dongeng Sebelum Bangun (2012)

Suatu hari, ada seekor kelinci bernama Klin Klin sedang beristirahat di bawah pohon. Ia melihat seekor keong sawah bernama King Kong sedang menggambar bunga-bunga di tanah. Lalu, Klin Klin mengajak King Kong untuk balapan lari. Berhasilkah, King Kong mengalahkan Klin Klin? Ikuti juga dua kisah lainnya.

Berisi 3 cerita dongeng yang pasti belum pernah anda dengar sebelumnya, dari mulai dongeng lomba lari kelinci dengan siput (udah pernah denger? eits, yang ini edisi revisi), dongeng kancil dan buaya yang diintervensi buaya sepuh dan seekor Kap(f kalo Sunda)ibara, sampai dongeng a la Godzilla, tapi nama makhluknya panjang, ampe ngabisin tiga halaman buat nulisnya, dan bentuknya ga kayak Godzilla, dengan superhero yang bernama S.P.B.U.

Ada singkatannya itu. Penasaran? Silahkan cari di toko terdekat anda ya. Dan Jangan lupa! “Kesenangan bukan dicari, tapi diciptakan” (Pidi Baiq)!

8. at-Twitter: Google Menjawab Semuanya Pidi Baiq Menjawab Semaunya (2012)

Mantokecolok: “Om, kapan saatnya orang menyadari keterbatasannya?”
Pidi Baiq: “Ketika dia menyadari dirinya adalah manusia”
(TWIT IV. KEBERPIKIRAN)

Raden Wachyu: “Yah, gimana nech, biar cepet lulus kuliah”
Pidi Baiq: “Ambil D1”
(TWIT IX. KEBERSEKOLAHAN)

Aku tadinya mau nanya, Pak Ustadz, kalau kata Bapak kehidupan
ini palsu, kenapa sih uangnya harus asli? Kenapa?
(TWIT XII. KEBERTUHANAN)

fajarfvckran: “Surayah, biasanya kalo abis taraweh suka ngapain?”
Pidi Baiq: “Suka pulang ke rumah”
(TWIT XIV. KEBERPUASAAN)

poilon_UP: “Bang, pernah tidur sama binatang? :D”
Pidi Baiq: “Pernah, sama nyamuk”
(TWIT XV. KEBRANJINGAN)

9. Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (2014)

“Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja” (Dilan 1990)

“Milea, jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu, nanti, besoknya, orang itu akan hilang.” (Dilan 1990)

“Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan, dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli.” (Milea 1990)

Ini kisah dimasa kita tidak di repotkan dengan gadget, whatsapp, bbm, line, facebook, twitter dan semua kegiatan ‘sosial’ yang sama sekali jauh dari “sosialisasi”.

Ini kisah saat dimana, hati berdebar menanti pujaan hati di depan pagar sekolah, tanpa tahu apakah dia datang atau tidak, saat indah surat2an, saat2 bahagia jalan kaki hanya berdua pulang sekolah, saat2 penuh cemas menanti telpon di malam hari , dengan tatapan Papa yang curiga dengan siapa kita bicara.

10. Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 (2015)

“Jika aku berkata bahwa aku mencintainya, maka itu adalah sebuah pernyataan yang sudah cukup lengkap.” ―Milea

“Senakal-nakalnya anak geng motor, Lia, mereka shalat pada waktu ujian praktek Agama.” ―Dilan

“Kalau dulu aku pernah berkata bahwa aku mencintai dirimu, maka kukira itu adalah sebuah pernyataan ayang sudah cukup lengkap dan berlaku tidak hanya sampai di hari itu, melainkan juga di hari ini dan untuk selama-lamanya. Karena, sekarang aku mungkin bukan aku yang dulu, waktu membawa aku pergi, tetapi perasaan tetap sama, bersifat menjalar, hingga ke depan!” (Milea)

11. Milea. Suara dari Dilan (2016)

“Dilan memberi penggambaran lain dari sebuah penaklukan cinta & bagaimana indahnya cinta sederhana anak zaman dahulu.” @refaniris

“Cuma satu yang kuinginkan, aku ingin cowok seperti Dilan.” @_SLovaFC
“Dilan brengsek! Dia selalu tahu caranya menjadi pusat perhatian, bahkan ketika jadi buku, setiap serinya selalu ditunggu.” @Tedy_Pensil
“Membaca Dilan itu seperti jatuh cinta lagi, lagi, dan lagi. Ah, indah, deh. Rasanya gak akan pernah bosan membacanya.” @agungwyd

“Bukan cuma sekadar novel, tapi bisa menjadikan yang malas baca jadi mau baca.” @cobra_iqq
“Kisah cintanya gak lebay. Dilan tahu bagaimana memperlakukan wanita. Novelnya keren, bahasanya gak bertele-tele.” @AH_DILAN
“Terima kasih Dilan telah menginspirasiku lewat ceritamu bersama Milea. Terima kasih Surayah, novelmu seru.” @EnciSrifiyani

“Dari Dilan kita belajar mengistimewakan wanita, romantis yang gak kuno, bahkan menjadi ayah & bunda yang hebat :)” @ginaalna
“Kurasa Dilan satu-satunya novel yang aku harap ceritanya terus berlanjut, dan tidak ingin ada akhir.” @TriaFitriaN41

12. Asbunayah (2017)

“Bukan Tuhan yang harus kau cari, tetapi jawaban mengapa kamu bodoh mencari yang sudah bersamamu.”
“Kalau Kehidupan ini Palsu, mengapa uangnya harus asli? Saya hanya butuh penjelasan.”
“Jika doa bukan sebuah Permintaan, setidaknya itu adalah sebuah Pengakuan atas kelemahan diri manusia di hadapan-Nya.”

“Di sekolah, mendapat pelajaran dulu, baru ujian. Kalau di Kehidupan ujian dulu, baru mendapat pelajaran.”
“Mengapa istri harus bisa masak? Ini kan Rumah Tangga, bukan Rumah Makan?”
“Aku Mencintaimu, biarlah ini urusanku. Bagaimana kamu kepadaku, terserah, itu urusanmu.”

“Guk guk guk!”
-Si Kucing, Anjing Herder Pidi Baiq

“Rock on, Bad Boy”
D. Bumelyte, Teman Rusia Pidi Baiq

13. Ancika Mehrunisa Rabu (Coming soon)

Ancika Mehrunisa Rabu belum bisa cerita semuanya. Dia memang sibuk. Jangan diganggu. Daripada kesel nunggu, di sela-sela ngedit film “Koboy Kampus” dan persiapan syuting film “Dilan 1991” mending kubikin dulu covernya. Gak tau kapan bukunya akan selesai. Pokoknya tetap riang, jangan kalah sama anak PAUD. – @pidibaiq


Itu saja informasi mengenai list kumpulan karya buku dan novel Pidi Baiq, selamat membaca dan silahkan cari di toko buku kesayangan sobat.

Leave a Comment