Grup Band Indie Payung Teduh bukan Payung Biasa

Jika sobat belum mengenal band indie yang bernama Payung Teduh, sepertinya harus saya kenalin. Pertama kali saya mendengar salah satu dari lagu nya yang berjudul “Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan” baru akhir-akhir ini saya mengenal bahwa itu lagunya Payung Teduh, kemudian mendengarkan beberapa lagu nya via youtube, baik yang live maupun yang audio nya saja.

Saya rasa semua lirik lagu yang Is ciptakan itu luar biasa, liriknya penuh makna tersirat, jadi jika sobat yang -maaf- otaknya dangkal tidak akan ngerti, maklum sudah tercampur bahasa kekinian. Tapi untuk sobat yang mengenal sastra pasti langsung mengerti. Karena saya termasuk orang berada di tengahnya, jadi perlu waktu untuk mengerti liriknya.

Saya ada beberapa referensi lagu Payung Teduh yang bisa sobat dengarkan, kalo ga suka gpp, ini masalah selera dan tidak perlu diperdebatkan. Itung-itung nambah gendre musik di list sobat makin kaya, sangat cocok jika didengarkan ketika hujan rintik dimalam hari sambil seruput kopi panas.

Best of The Best Lagu Payung Teduh

Dari sekian belas lagu yang sempat saya dengar tentu ada lagu andalan yang secara pribadi saya suka, salah satunya judul yang sudah saya sebutkan diawal, bisa didengarkan dengan sabar, tenang dan senang

Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan

Resah

Lagu yang diambil dari puisi buatan temannya ketika bersama naik gunung, akhirnya temannya itu hilang, setelah dicari, ditemukan meninggal gantung diri. Pada saat sebelum meninggal dia menceritakan keresahan hatinya karena ditinggal mati oleh kekasih yang dia sayang. Mirip kisah lagu Gaby, tapi ini nyata.

Mari Bercerita

Lagu yang paling saya suka, karena kedalaman makna liriknya, ini lagu khusus buat sobat yang belum mengerti bahwa tidak semua harus selalu tentang kita, saya tidak akan banyak menceritakan, biarkan lagu “Mari Bercerita” tersebut menceritakannya untukmu 🙂

Anehnya, lagu Payung Teduh lebih dikenal tahun-tahun ini (atau dari saya yang ketinggalan jaman), meskipun Payung Teduh sendiri memulai album pertamanya di tahun 2010. Begitulah musik, saya rasa kita sudah jenuh dengan gendre musik yang itu-itu saja. Atau bisa juga momentum di tahun 2016 ini sangat cocok dengan gendre musiknya Payung Teduh, seperti tahun 2011 dimana KPOP merajai musik tanah air.

Sejarah Payung Teduh

Payung Teduh lahir dari dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pemusik di Teater Pagupon yang senang nongkrong bersama di kantin FIB (Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, mereka adalah Is dan Comi yang senang bermain musik bersama di kantin, selasar gedung kampus, tepi danau hingga event – event di luar kampus.

Secara tidak sadar kebersamaan mereka dalam bermain musik telah menguatkan karakter bermusik mereka dan telah disadari bagi orang-orang sekitar yang sering menyaksikan mereka bermain musik bersama.

Payung Teduh terbentuk pada akhir 2007 dengan formasi awal Is dan Comi, sadar akan eksplorasi bunyi dan performa panggung pada tahun 2008 Payung teduh mengajak Cito untuk bergabung bersama sebagai drummer lalu mengajak Ivan sebagai guitalele player pada tahun 2010. Angin Pujaan Hujan ialah lagu pertama yang memunculkan warna mereka sendiri.

Seiring berjalannya waktu tercipta pula lagu-lagu lainnya seperti Kucari Kamu, Amy, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, juga termasuk karya-karya dari pementasan teater bersama Catur Ari Wibowo seperti Resah, Cerita Tentang Gunung dan Laut, serta karya Amalia Puri yang berjudul Tidurlah dan Malam. Dan pada akhirnya Payung Teduh memutuskan untuk membuat album indie pertamanya yang dirilis dipenghujung 2010.

Musik yang dimainkan oleh Payung Teduh tidak memiliki batasan tersendiri, musik yang dimainkan oleh Payung Teduh yaitu musik Payung Teduh itu sendiri. Pada album pertama ini bisa dibilang karakter musik yang dibawakan seperti musik di era golden 60’s dengan balutan keroncong dan jazz.

Dan jika ditanya jenis musik apa yang diusung oleh Payung Teduh, maka Payung Teduh menyerahkan sepenuhnya kepada pendengar. Dalam pengertian bahwa Payung Teduh tidak akan hanya berhenti di satu gendre tertentu, namun yang pasti tetap bermusik dengan ciri yang sudah mereka miliki.

Twitter : @payungteduh | Website : www.payungteduh.com

Leave a Comment